Sabtu, April 26, 2008

Sastrawan Favoritku

Sampai saat ini, merekalah yang menjadi sastrawan inspiratif-ku. Karya yang ku anggap bisa membantu menggapai makna hidup. Bikin sadar, mikir, lantas bertindak...



A. Novelis/ Cerpenis Indonesia
1. Pramoedya A. Toer. Tidak bisa dibantah, ialah raksasa sastra Indonesia. Pencatat sejarah yang tekun. Memasuki tokoh-tokoh Pram, serasa masuk dalam labirin yang menggetarkan. Setting yang dibangun pun luar biasa, mewakili semangat jaman yang tentu saja khas. Yang pasti jauh lebih mengasyikkan ketimbang belajar PSPB. Sejarah ditangan Pram, menjadi sangat manusiawi. "Manusia tidak pernah berubah, yang berubah hanya alatnya"..superb. Favoritku : BUMI MANUSIA+RUMAH KACA, GADIS PANTAI & ARUS BALIK.

2. Ahmad Tohari. Sangat etnografis. Persilangan antara cinta, tradisi dan ambisi. Apalagi settingnya bernada dan berfase kritis. RONGGENG DUKUH PARUK.

3. Kuntowidjoyo. Novelnya tidak sedahsyat cerpen-cerpennya. Dalam sastra koran itu, Kunto dengan jeli melakukan pengamatan pada keseharian yang biasanya luput dari pandangan. Seringkali menampilkan perkelindanan atau hibriditas budaya. BEBERAPA CERPEN DI KOMPAS.

4. Andera Hirata. Tak usah dijelaskan bagaimana mengagumkannya 3 buku itu. Saya sampai menangis dan tertawa bebarengan. Melihat semangat yang tak pernah padam, ditengah kesusahan dan kepedihan yang menghimpit. Inspiratif dan membikin diri malu. TRILOGI LASKAR PELANGI.

5. Pengarang Indonesia lainnya (Seno Gumira Adjidarma, Putu Wijaya & Danarto). Selamat datang di dunia Imaginasi yang liar dan tanpa batas. BEBERAPA KUMPULAN CERPEN.

B. Penulis Puisi.
1. Dorothea Rosa Herliani. Buku Kill The Radio sungguh, sungguh, sungguh luar biasa. Diksinya amat kaya. Bernada kritis. Yang paling penting, menabalkan perempuan dalam spektrum pemberontakan yang pedih namun riang gembira dan tanpa beban.

2. Chairil Anwar. Eksistensi manusia rajin tampil dalam karya2nya. Baginya tak ada orang lain. Tak ada kemapanan. Tak ada penyerahan pada kemunafikan. Semua serba telanjang. Ayoh sadar, sadar, bangkit dan katakan YA pada hidup.

3. Rabindranath Tagore. Everyday i'm in love...bukan hanya cinta lelaki dan perempuan saja. Lebih dari itu ada semacam cinta yang indah pada sesuatu yang bisa kita sebut sebagai Tuhan. Bahkan pada binatang sekalipun. Bagi yang jatuh cinta, membaca Tagore, membuat cinta anda berkali-kali lipat besarnya. Hal yang lebih pragmatis, klo ingin membuat cewek-cewek termehek-mehek buatlah puisi2 yang tagorik. Dijamin, tokcer. He..he..

Pengarang Asing.

1. Eiji Yoshikawa. Ah..Saya menjadi tahu mengapa bangsa Jepang bisa sehebat ini. Pohon dengan akar yang kuat, tidak akan pernah mudah tumbang. TAIKO, MUSHASI





2. Pau
lo Coelho. Tidak ada yang hitam-putih dalam dunia ini. Semua serba multi perspektif. Bahwa ada area abu-abu, tidak bisa diingkari. Semangat untuk terus menggali pendalaman diri manusia, akan mudah kita temui dalam karya-karya pengarang asal negeri samba ini. ALKEMIS.

3. Umberto Eco. Cocok bagi yang gandrung pada Filsafat bahasa. Empirisme. Teka-teki. Sisi lain sejarah abad pertengahan. Dan aksi-aksi detektif. Kocak dan menegangkan. Juga mencengangkan. Eco, Azzurri Super Jenius. THE NAME OF THE ROSE.

4. John Steinback. Ah mesti endingnya tak terduga-duga. Novelnya sangat sederhana. Tapi hidup ternyata tak sesederhana itu. Steinback, seperti air yang tenang. Hanyut, mengharu-biru, tapi lantas kita seperti diterkam BUAYA. OF MICE AND MAN.


Read More......