Selasa, Januari 15, 2008

Profesor Telo

Yang jelas saya merasa muak dengan tingkah, kata dan polah ketua jurusan itu. Seorang profesor, lulusan ‘londo’, yang selalu menggunakan kata2 normatif,mengatasnamakan rakyat miskin dan tertindas, mengatasnamakan mahasiswa… kadang dengan bahasa inggris…pada seminar2, pertemuan “ilmiah” dan bahkan ujian terbuka doktoral yang dingin dan kaku…namun begitu pongah dan angkuh dalam masyarakat kecilnya, kampus. Apalagi pada lingkungan sosialnya?


Ia, sang guru besar namun bernurani kecil itu, mungkin menganggap pendidikan yang didapatnya adalah segalanya, mungkin juga tidak sadar bahwa pendidikan itu berpotensi untuk menjajah. Mungkin juga baginya pendidikan bukan alat mensensitifkan jiwa, mempertebal empati, tapi jadi alat ekonomi, yang berujung pada peningkatan status, pangkat, strata sosial. Merasa sok berkuasa, sambil ongkang-ongkang kaki menikmati nikmat legitnya “jabatan profesor”.

Aku tambah muak, hampir muntah, melihatnya telah jauh dari realitas dan menanam saham jumlah besar untuk menebalkan mitos menara gading bagi perguruan tinggi, institusinya.
Ironis, jika ingat pada sumpah-sumpah jabatan, yang bisa jadi dilakoninya dengan khidmat, ia selalu menyebut “tridharma perguruan tinggi” seolah menyebutnya sebagai kata suci, sebagai mantra sakti..

Ah…muntahku tercecer dilantai!!

Malang, Siang bolong, 25 Juli 2007
Lantai 2 pengajaran, FIA,
Saat menunggu “dengan sabar” ketidakbecusan kerja adiminstratif staff pengajaran.


Tidak ada komentar: