Jumat, Agustus 01, 2008

Kalau Jum’at Seperti Ini, Saya Selalu Kangen Rumah

Saya benci khotbah Jum’at yang menyebar benih kebencian. Di tangan sementara orang, seperti khotib tadi, Islam berubah dari agama yang dingin menyejukkan, menjadi sangat panas dan membara. Di mataku hari ini, Islam tidak lagi layak menyombongkan diri sebagai rahmat bagi seru sekalian alam.

Di manakah wajah Islam yang damai, penuh toleransi ?. Sudah menguapkah ajaran yang ramah dan santun terhadap perbedaan ?. Patutkah kita yang garang dan haus darah ini masih mengaku umat Muhammad Rasulullah SAW, manusia penuh cinta kasih, berhati lembut dan penyayang itu ?.

Kalau Jum’at seperti ini, saya selalu kangen rumah. Rindu masjid kampung yang sempit dan sederhana, namun bersahaja itu. Rindu pada adem suasananya. Senyum tulus kakek-kakek. Binar mata girang anak-anak kecil yang kebanyakan berkulit legam, akibat sering berenang siang hari di kali, kadang sambil memandikan kerbau, bercengkrama menciumi kambing.

Kangen pada rendah suara khotib, yang santun mengajak diri berefleksi, jujur pada hati. Mengingat kembali apa yang telah dilakukan dalam seminggu terakhir. Dengan simpel bahasa Jawa halus, untuk menggugat ribetnya peran dan tingkah polah kita sebagai manusia. Mahluk lemah yang tiada bosan berserakan di bumi yang semakin tua ini.

10 komentar:

Fahmi FR mengatakan...

belakangan aku malah merasa khutbah Jum'at jadi membosankan. padahal aku kini ga pernah tidur lagi kalo khotib lagi khutbah, maksude mau dengerin isi khutbahnya, ternyata itu lagi-itu lagi....

salam kenal...

Anonim mengatakan...

# to fahmi fr : iya mas fahmi, memang cara beragama kita butuh disegarkan kayaknya. biar tidak menjadi ajaran yang beku dan artifisial. tetapi benar-benar menyentuh dikedalaman jiwa. semoga.

Antown mengatakan...

lho, kok yang ada di ruangan ini mantan arek persma semua? mas ainur, fahmi itu teman saya. Anak persma cirebon.

Liat gambar di atas saya jadi kangen pulang kampung. Capek tiap hari liat knalpot dan kepulan asap neraka jakarta

Anonim mengatakan...

# to antown : wah anak persma ya ? suprise banget nih.

iya saya dah pulang kampung seminggu lalu. Baru nyampe di sini (Malang) sudah pengen balik lagi. Maklum di kampung hidupnya lambat dan syahdu banget. beda ama kota besar.

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan opini anda mengenai khotbah yang tidak lagi menyejukan (di beberapa tempat)

Mungkin para khotib terpengaruh dengan suatu ormas islam kali ya...

donlenon mengatakan...

Ding, nggak kangen sama 'khotbah'nya eko widodo, ompleh, atau Indras 'pak RT'?

Anonim mengatakan...

baik... minggu depan khotbahnya akan saya rubah... :D

Anonim mengatakan...

# to wisesasekai : Makasih mas. Tidak hanya ormas saya kira. namun bagaimana ideologisasi kekerasan ini terbentuk. kita bisa belajar lewat sejarah masa lalu dan masa kini untuk lihat retakannya. salam kenal.

# to donlenon : mending gak usah ada agama dech don, klo 3 orang begundal itu yang khotbah. hahaha.

#to ichanx : klo seandainya semua pemimpin agama kaya kamu, chank. yang demokratif, moderat dan toleran. pasti agama akan seger banget. :D

Anonim mengatakan...

sebulan yang lalu, tepatnya hari jum'at. habis kerja seharian, rasa capek tak terbendung lagi. kurebahkan tubuhku tepat pukul 11.00, aku bisa istirahat 15 menit untuk pergi sholat jum'at. karena mesjidnya dekat dengan tempatku. Akupun bangun dan pergi mandi terdengar orang marah-marah pakai alat pengeras suara. Aku cari tahu dari mana asal suara tersebut,ternyata dari masjid sebelah rumah. Niatan untuk pergi Sholat Jum'at aku batalkan dan Sholat dirumah, takut kena marah kalau pergi kemasjid.

Ainur Rohman mengatakan...

# to anonim : hehe...pengalaman mas/mbak anonim kadang juga mampir pada saya.