Sabtu, Mei 24, 2008

Walikota Malang; Pemabuk.

Walikota Malang, Peni Suparto ternyata pemabuk berat. Surya yang semakin kayak koran kuning itu, memberitakannya hari ini (23/05). Meski gosip itu sudah saya dengar agak lama, namun baru kali ini saya membacanya di media massa.

Lebih dari dua teman mengatakan, apa yang ditulis Surya vulgar. Urusan mabuk, kata mereka, masih sangat tabu diungkap secara telanjang di Indonesia. Diksi seperti “Peni dan mbah Karno...sebagai kawan lama yang gemar nenggak minuman keras (miras)….”, bagi mereka dianggap kasar. Apalagi ini menyangkut seorang kepala daerah.

Memang susah, jadi pemimpin. Coba kalau Peni residivis. Persoalan enteng seperti itu, pasti tidak berimplikasi apapun. Kalau dilihat dari latar belakangnya, Peni yang “abangan” itu (menurut klasifikasi Clifford Geertz ), sebenarnya amat lumrah bergaul dengan minuman keras. Tapi ya itu tadi, tidak gampang memang menjadi public figure.

Sebagai perbandingan. Presiden Federasi Autosport Internasional (FIA), Max Moesley akhir-akhir ini, mendapatkan kecaman luas, bahkan tuntutan mundur dari sana-sini, karena video sex-nya bocor. Padahal sex, bagi orang Amerika sudah dianggap bukan masalah besar. Kecuali kalau merugikan orang lain. Misalnya kalau diiringi kekerasan, perkosaan atau melibatkan anak di bawah umur.

Sebelum istighosah dwi mingguan malam ini digelar, seorang teman tertawa terbahak-bahak membaca berita ini.
“Masak pemabuk, mau sering mendatangi pengajian-pengajian”, katanya dengan tergelak. Menurutnya, Peni memang berencana akan rutin nyambangi majelis-majelis pengajian, sebagai salah satu bentuk tepe-tepe, sehubungan majunya dia menjadi calon Walikota Malang, periode depan. Saya juga terpingkal. Saya merasa berkewajiban mengapresiasi dagelan.

Jack Daniels by: www.myspace.com

2 komentar:

whery.e.pr mengatakan...

ach machack siech..kyu mauc dounk dichikt.

Anonim mengatakan...

# to whery.e.pr : taek awakmu wher. dikei tenan yo ora wani. lagi-an salah tempat iki. kudune awakmu njalok nang Bukhin. :D